Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Maaf mau nanya pak ustadz. Bagaimana hukumnya menurut Islam jika ada orang non muslim mengucapkan salam menggunakan lafadz “assalamu alaikum” kepada kita (orang muslim), apakah wajib bagi kita untuk membalas salamnya atau bagaimana, terus terang saya pernah disalami non muslim dan bingung harus menjawab bagaimana. terima kasih penjelasan pak ustadz.” (Albert)
Jawaban:
Wa’alaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh.
Berkenaan dengan hukum mengucapkan salam kepada non muslim, ada sebuah hadits dari Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ فَإِذَا لَقِيتُمْ أَحَدَهُمْ فِى طَرِيقٍ فَاضْطَرُّوهُ إِلَى أَضْيَقِهِ
“Jangan kalian mengawali mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Jika kalian berjumpa salah seorang di antara mereka di jalan, maka pepetlah hingga ke pinggirnya.” (HR. Muslim no. 2167)
Dari hadits di atas kita dapat dipahami bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam melarang seorang muslim mengucapkan salam terlebih dahulu kepada non muslim. Walaupun para ulama ada yang berbeda pendapat, namun jumhur ulama sepakat bahwa hukum mengucapkan salam kepada non muslim adalah haram.
Lalu, bagaimana jika orang non muslim mengucapkan salam terlebih dahulu kepada orang muslim? Dalam masalah ini ada sebuah riwayat sebagai berikut,
إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ
“Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan ‘wa’alaikum’.” (HR. Bukhari no. 6258 dan Muslim no. 2163)
Hadits di atas menjelaskan bahwa ketika ada orang non muslim yang mengucapkan salam kepada kita, maka jawaban kita adalah sebatas “wa’alaikum”. Karena bisa jadi orang non muslim yang mengucapkan salam kepada kita berniat jahat dan mempelesetkan salam mereka yang sebenarnya doa menjadi sebuah hinaan, sebagaimana yang terjadi pada Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam,
مَرَّ يَهُودِىٌّ بِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ السَّامُ عَلَيْكَ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « وَعَلَيْكَ » . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَتَدْرُونَ مَا يَقُولُ قَالَ السَّامُ عَلَيْكَ . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلاَ نَقْتُلُهُ قَالَ لاَ ، إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ
“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam, lalu ia mengucapkan ‘as saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jangan. Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari no. 6926)
Walaupun dalam masalah membalas salam orang non muslim ini sebenarnya ada perbedaan ulama. Sebagian ulama ada yang membolehkan membalas salam dengan ucapan lengkap, “Wa’alaikum salam.” Tetapi ada juga sebagian ulama yang membolehkan menjawab salam seperti yang dicontohkan Nabi saja dengan ucapan, “Wa’alaikum”. Berikut adalah penjabarannya.
Jika salam dari non muslim adalah salam yang syar'i maka menjawabnya juga dengan jawaban syar'i pula. Tentang jawaban ini terjadi perbedaan pendapat.
Pendapat Pertama, hanya wa'alaikum saja. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, ". . . Tetapi tidak boleh dijawab untuk mereka: wa'alaika salam. Tapi dijawab: 'Alaikum saja, atau wa'alaikum." (Syarh hadits no. 4024)
Pendapat kedua, jika yakin benar bahwa ia mengucapkan salam yang sesunguhnya dan tidak memelintirkannya, yaitu ia mengucapkan: Assalamu 'alaikum, tidak merubah dan memelencengkan perkataannya sehingga nampak jelas ia mengucapkan salam, maka boleh membalasnya dengan salam yang benar dan sebanding. Ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
"Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa)." (QS. Al-Nisa': 86)
Yang jelas, menjawab salam orang non muslim ini semestinya kita jadikan sarana dakwah untuk mereka bahwa agama Islam dan pemeluknya itu mempunyai akhlak yang indah. Namun sebagai seorang muslim, kita harus tetap menjaga muru'ah (harga diri) kita di hadapan orang non muslim.
Wallahu a’lam bis shawab.