Rasulullah SAW merupakan manusia pilihan yang menjadi kekasih Allah. Bahkan Sang Pencipta juga melakukan salawat untuk Nabi junjungan alam tersebut. Ini merupakan satu-satunya ibadah yang diperintahkan untuk dikerjakan manusia, namun juga dilakukan oleh Allah SWT.Begitu agungnya Nabi Muhammad disisi Allah, sehingga hal-hal yang dapat menyakiti Rasulullah akan menimbulkan kemarahan-Nya. Kisah berikut merupakan bukti jika Allah begitu marah ketika ada makhluk yang mengabaikan Rasul.
Ini terjadi saat Nabi melakukan Isra Miraj untuk menjemput perintah salat. Ketika 70 ribu malaikat menyambutnya, satu malaikat ini justru mengabaikannya. Allah kemudian mematahkan sayap malaikat tersebut dan membuangnya ke bumi. Bagaimana nasib malaikat ini? Berikut kisahnya.
Kisah ini tertulis dalam Kitab Mukasyafatul Qulub kaya Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammas. Ceritanya bermula pada saat Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat dari Allah SWT.
Kala Rasulullah melintasi langit, terdapat 70 ribu malaikat di langit yang berbaris dan melayani beliau. Semua malaikat sangat menghormati kedatangan dari Kekasih Allah tersebut. Namun, lain halnya dengan satu malaikat, ia tidak berdiri untuk menghormati kedatangan Rasulullah tersebut.
Hal ini membuat Allah SWT marah dan kemudian menghukumnya dengan mematahkan dua sayap malaikat tersebut. Tidak cukup sampai di situ, Allah SWT juga mengasingkan malaikat tersebut ke bumi tepatnya di sebuah gunung Qaaf yang tinggi.
Di tempat pengasingan ini, malaikat tersebut hanya bisa menangis dan menyesali perbuatan yang telah dilakukannya. Keberadaan malaikat yang dihukum Allah tersebut diketahui oleh Rasulullah SAW lewat laporan dari malaikat Jibril.
Malaikat Jibril berkata, “Ya Rasulullah SAW, aku telah melihat ada seorang malaikat langit berada di atas singgasananya. Di sekitarnya terdapat 70.000 malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini kulihat malaikat itu berada di atas Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah dan sedang menangis.”
Ketika dia melihatku, dia berkata, “Adakah engkau mau menolongku?” Aku berkata, “Apa salahmu?” Dia berkata, “Ketika aku berada di atas singsana pada malam Mi’raj, lewatlah padaku Muhammad Kekasih Allah. Lalu aku tidak berdiri menyambutnya dan Allah menghukumku dengan hukuman ini, serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat.” Jelas malaikat malang tersebut sambil terus menangis dan menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.
Setelah mendengarkan penjelasan dari malaikat malang ini, malaikat Jibril kemudian mencoba memberikan pertolongan kepadanya. Lalu ia merendahkan diri di hadapan Allah SWT untuk meminta pertolongan.
Maka Allah SWT berfirman: “Hai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas kekasihKu, Muhammad SAW.”
Mendengar perintah Allah tersebut lantas malaikat Jibril segera menyampaikannya kepada malaikat yang mendapat hukuman. Sesuai dengan perintah Jibril, malaikat tersebut langsung bershalawat kepada Rasulullah SAW, akhirnya Allah SWT memberikan ampunan kepadanya.
Setelah memberi ampunan, Allah kemudian menumbuhkan kembali sayap malaikat tersebut dan mengembalikannya ke singgasananya.
Demikianlah informasi mengenai kisah malaikat yang dipatahkan sayapnya dan diasingkan ke bumi oleh Allah SWT karena tidak menghormati Rasulullah SAW. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui betapa pentingnya shalawat kepada Kekasih Allah ini.
Sesuai dengan firman Allah: “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]
Semoga bermanfaat